UKIR JEJAK MENULISKU BERSAMA KBMN
JUDUL: UKIR JEJAK MENULISKU, BERSAMA KBMN
RESUME KE-2
GELOMBANG 28
TANGGAL 11 JANUARI 2023
TEMA : MENJADIKAN PENULIS SEBAGAI PASSION
NARASUMBER: Dra. SRI SUGIASTUTI, M. Pd.
MODERATOR : WIDYA SETIANINGSIH, S. Ag
Malam ini aku tak sempat mengikuti kegiatan pada waktunya, karena aku bermain ke pantai sore ini bersama anak kelas XII MIPA 2. Aku memang wali kelasnya, anak-anak minta ditemani bermain ke pantai. Malamnya aku tertidur di depan laptop dengan harus merelakan tidak bisa berinteraksi langsung. Banyak chat di gurp KBMN telah tercatat 569 chat baru aku bisa membuka grup sehabis pulang sekolah dan aktivitas lainnya. Akupun memulai menelusuri berita penting di grup untuk menyelesaikan tugas resume menulis di KBMN. Maaanjaaaat gaesss.....
Baiklah, bismillah......
Mbak Widya mulai mengeglitik narasumber dengan menggelontorkan pesan begini: Jika dalam materi bunda menjelaskan tentang Menulis menjadi passion yang menjanjikan. Bisakah di kaji lebih lanjut bun maksudnya.
Bunda Sri Sugiastuti menjawab langsung: Passion atau renjana adalah satu gairah yang dimiliki semua orang. Bagaimana kita menjaga passion dan menyalurkannya menjadi sesuatu yang selalu ingin dan ingin lagi. Sehingga tidak pernah padam. Begitu juga dengan proses menulis. Ketika kita sudah menjadikan sebagai renjana, maka giat menulis tidak akan padam. Karena sudah menjadi kebutuhan bukan beban. Jadi ketika belum menulis ada sesuatu yang kurang". Mbak Widya mengumpamakannya dengan seperti kita bernafas, sesak mendera saat oksigen berkurang. Bahkan dengan menulis bisa langsung plong. Sebuah tantangan ketika akan membuat menulis itu satu kebutuhan atau food suplemen sehingga akan menjadikan kita derajatnya lebih tinggi atau lebih mulia, begitu kata Bunda Sri. disinlah batas aku masih bisa mengikuti kegiatan grup WA.
Aku akan mencoba melanjutkan dengan membaca riwayat chat WAG. capek manjaaatnya gaes...semoga berikutnya tidak akan terjadi lagi seperti ini. Apalagi pembicaranya seru-seru, malam ini Ratu Antologi yang turun tanga, dengan umur yang tidak muda lagi namun membakar semangat yang sempat membuat kami malu dengan diri sendiri. Semangat yang tertancap kuat di sanubarinya membuat kami berkaca dengan diri sendiri.
Pada sesi paparan materi sudah disiapkan alur cerita yang menarik. dan materi serta link absen masih sempat aku ikuti. saat itu masih pukul 19.44 WIB. Saya masih sempat baca pptnya yang berisi tentang:
Mengapa Menulis Menjadi Passion yang menjanjikan? Menurut beliau kemampuan menulis dipandang sebagai indikator intelektual dan keamatangan berpikir, kemudian, profesi penulis adalah salah satu pekerjaan yang sangat dihormati dan dihargai secara sosial.
Kendala dan hambatan, menurut beliau karena anda tidak merasa mempunyai bakat, tidak ada waktu, tidak ada ide, tidak mau dikritik, tidak suka menulis.
Ada suguhna tentang motivasi menulis dari hadits nabi yaitu khaironas anfa' uhum linnaas (sebagik-baik manusia adalah mereka yang paling bermanfaat untuk manusia lain".
lanjut ke slide langkah-langkah menjadi penulis yang baik diantaranya yaitu: tentu diaawali dengan membaca banyak buku yang bersifat general maupun spesifik (sesuai passion kitalah ya), memiliki mentor. Sebab dari memebca dan melihat pengalaman orang lain kita bisa menyerap ide ceritanya dan bisa dituliskan atau mengembangkan ide menjadi tulisan.
lalu apa yang perlu disiapkan sebelum menulis, yaitu:
1. Menggali dan menemukan ide
2. Meentukan tujuan, genre, dan segmen pembaca
3. Menentukan topik
4. Membuat Outline
5. Mengumpulkan Bahan Materi/ Buku
Tentu haus memiliki eksabaran tingkat itnggi ini baru bisa terlaksana. Pantas saja kalau menulis itu profesi yang mulia. Tnetu kita harus berangkat dari kemampuan yang kita miliki, tentu tidak harus sempurna dan jangan terlalu idealis, begitu beliau menuliskan dalam slidenya.
Setelah itu jadi sebuah tulisan, baru masuk pada tahap selanjutnya yaitu Editing, Revising, dan publishing. Ketiga Ing ini akan menentukan apakah akan jadi buku bermutu atau tidak. Inilah yang dapat kusimak dari slide yang dikirim di grup malam ini. Side ramai berisi buku-buku yang telah beliau hasilkan...luar biasa, akupun berdecak kagum...lalu aku bagaimana? La boca ngapa ya?
Bunda Kanjeng mengatakan dirinya dalam posisi sebgai seorang ulama (usia lanjut masih aktif) demi membersamai penulis yang berpotensi melejit menjadi penulis hebat sejak gelombang 1 hingga 27 inipun memasuki gelombang 28, khusunya dalam dunia literasi.
Kembali diulas tentang benifet dari menulis, yakni bisa ke luar negeri, ketemu mas menteri, ketemu pak presiden, mengedukasi pembaca dalam berliterasi.Kembali disebut Bu Aam dan Om Dail yang sudah mearih suskes. Sudah punya buku antologi sebanyak 60 buku. Ini terjadi ketika mindset sudah diubah yaitu "Writing is My Passion". Beliau melanjutkan karena sudah menjadi ulama tentu menulis karena mengnggap sebagai bagian dari healing, di usia 50 tahun. Saat bertemu masalah dan menulis bisa jadi obat kata Omjay saat pertemuan pertama. Bunda menyebutkan juga saat menemui masalah dalam kehidupan proses healing bisa dilakukan dengan menulis.
Bentuk yang paling sedrhana, kita tulisan saja maslaah yang ada di grup pribadi misalnya, begitu yang saya tangkap. Kemudain dibaca ulanga atau mau dimusnahkan saja sialahkan katanya. Sete;lah itu dada menjadi lapang, pikiran tenang, dan masalahpun hilang.
Pertanyaanpun mulai berdatangan, saat Bunda Kanjeng memberikan sinyal tentang pertanyaan peserta. Bu Cristina Susi handayani, asal Bekasi menanyakan tentang tahapan mengajak,sampai menerbitkan buku. Pertanyaan ini langusng mendapat tanggapan bahwa beliau bisa membantu adn menawarkan ada paket hemat untuk karya antologi siswa dan juga guru. Beliau mengatakan sudah berpengalaman membersamai guru dan siswa menulis buku antologi dengan menggunakan dana BOS. Kemudian buku tersebut bisa dipamerkan saat orang tua mengambil rapot nanti sebagai aksi nyata yang bisa untuk mengisi perpustakaan sekolah.
Kemudian Pak Teguh Wiyono mengatakan bahwa masih relevankah menulis di era digital karena membanjirnya youtube, tiktok, serta media lainnya.Orang lebih suka menonton daripada membaca. bagaimana bisa menjawab tantangan ini? Pertanyaan dari seorang alumni UNS tahun 1995, FKIP Pabelan Teknik Mesin. Wow keren...
Bunda Kanjeng menyarankan tidak perlu risau dan sering mengadakan lomba menghidupkan literasi di segala lini. serta tentu supaya laris manis punya trik jitu tersendiri dalam pemasaran.
Pertanyaan Bu Purba juga keren, beliau menyebutkan saat mod kurang atau sedang turun apa yang bias dilakukan? dan langsung mendapat balasan jawaban berusaha untuk mengusir rasa malas dengan googling mencari motivasi seperti misal buku motivasi, menjadi pendengar yang baik, insyaAllah mood akan terjaga.
ada banyak pertanyaan teman-teman yang kritis rupanya. Hingga mesti dialihkan menggunakan voice note untuk menjawab pertanyaan peserta yang menderu deras seperti hujan lebat.
Pertanyaan kedelapan disampaikan oleh Bu Eka, cara membuat buku. untuk konsen satu tema, adakah tips khususnya? Langsung dijawab Bunda Kanjeng dengan menyebutkan perlu membuat outlet , awalnya prolog sampai epilog, cukup mmebuat garis besarnya saja perkalimat. Kemudian tokoh, antagonis, protagonis harus sesuai, begiu juga namanya. Beliau menyarankan untuk membaca novel-novel yang bisa dijadikan rujukan, ada juga yang mengalir saja bisa happy ending, sad ending atau gantung. itu tergantung oleh penulis, kisah bisa bolak balik, bisa di flash back, atau dari akhir bisa kembali ke awal, itu bisa-bia kita mnegaturnya.
Kembali menulis adalah agar bisa menyampaikan pesan dan mengedukasi. tentu ini sesuai deangan yang akan kita bawakan. Mari kita niatkan agar tulisan itu meawkili suara hati dan diharpkan dapat mengedukasi pembaca ya.
Kegiatan menulis bisa dilakukan dan dapat melahirkan buku-buku karya siswa dan karya guru. Beliau sudah berpengalaman mendampingi guru dan murid di sekolah SMKN 6 ya, SMKN 5 dipaksa membuat puisi sehingga bisa buat buku lebih dari 500 halaman. tentu kerjasama dngan wali kelas dan koordinatornya. Banyak sekali yang dapat dijadikan tema untuk menulis antologi. Dananya biasanya bisa diambilkan dari dana BOS. Begitu pertanyaa dari Bu Umatun dari Magelang. Cukup jeli mencari timing yang tepat sepertuinya dapat dijadikan awal bergeraknya literasi di sekolah.
Masih banyaaak pertanyaan hingga hari sudah hampir pukul sepuluh malam. Om Dail mengawal grup juga rupanya. Beliau menyarankan agar pertanyaan dapat dijawab dengan menuliskannya di blog bunda Kanjeng. dan ini disepakati oleh beliau. Hingga pertanyaan ke dua puluh satu masih dijawab. Pertanyaan Ibu Reza dari Jakarta. bagaimana agar bisa istiqomah atau konsisiten...inilah katanya yang cocok dari judul flayer malam ini. jadikan menulis sebagai kebutuhan, ketika belum menulis belum bisa tidur.
Tips melahirkan ide, banyak sekali yang dapat dijadikan ide ketika kita melihat orang di lampu merah, di sekeliling kita, si penjual salak, bisa dikembangkan dari sini. Apakah akan mengambil trik berjualan, atau cara menanam salak, atau lainnya.
Akhir kata kegiatan ditutup dengan tak lupa beliau emngingatkan bahawa Menulis itu sebuah keterampilan tertinggi saat mengolah rasa, mengolah kata, dan merangkainya menajdi pesan yang bermakna bagi si pembaca. dan yang terpenting lagi Allah ridho, sehingga ada nilai ibadahnya dan isnyaAllah dengan menulis kita bisa mulia di mata Allah, aamiiin YRA. Materi malam ini selesai sampai disini.
Wah...ada tanda peringatan dari OmJay dengan menutup sementara grup Wa. Tanda bahwa ada signal yang perlu ditekankan yaitu beliau mengingatkan bahwa yang membuat resume jangan asal agar dapat dan layak dijadikan buku bermutu. Penerbit Andi Yogyakarta sudah memebrikan signal kepada kita yang siap menerbitkn buku untuk menirimkan email ke Penerbit Andi Yogyakarta.
Hebat... walaupun manjat2 tulisannya tetap keren...
BalasHapusMakasih ya bu ed.....baru belajr ini...masih banyakbtypo
HapusManjaatnya pelan2 aj bu..namax jga banyak org yg gabung heee.BTW..asik juga menulisx
BalasHapusSiaaaap.......semangat kita ya
HapusKeren Bun ....
BalasHapussilakan komentar di tulisan saya :
https://ragungps.blogspot.com/2023/01/rutinitas-jumat-pagi.html