Menulis Fiksi, What's?

 KBMN28


JUDUL: MENULIS FIKSI, WHAT'S?

RESUME KE: 10

GELOMBANG 28

TEMA: KIAT MENULIS CERITA FIKSI

NARASUMBER: SUDOMO, S.Pt.

MODERATOR: BAMBANG PURWANTO, S.Kom. Gr.


Bismillahirahmaanirrahiim...

Jumpa lagi dengan Milma pada resume yang kesepuluh. Malam ini aku tidak tertarik cepat-cepatan membuat resume sebab, kadang tidak dimasukkan ke list meski sudah cepat. Ah yang penting isi di list pengumpulan tugas kata Mr. Bams. Beliau malam ini bwrtugas sebagai moderator tentang menulis fiksi. Kami pernah satu alumni belajar menulis bersama Kang Encon. Ini chat di WA ku masih belum kuhapus tentang riwayat dulu...ha..ha...ha..sekarang ketemu lagi di KBMN28. Semoga bisa jadi penulis. Aamiin...3x.

Adzan isya berkumandang, akupun mengehntikan aktivitas menulis sejenak.....sholat dulu ya, agar kantuk pergi akupun segera berwudhu. Kutinggalkan laptop dan smartphoneku sejenak demi menghamba pada Tuhan, barangkali aku bisa berangkat umroh gratis suatu hari nanti dari menulis.

Lanjuuuut.....ada 28 chat di grup KBMN PGRI 28 sejak kutinggal pergi. Ah pas dengan angkatan ini, 28. Apa ini isyarat 28 cerpenku akan jadi buku ? Entahlah....kalau kubaca lagi masih datar dan biasa, sebab membacanya belum buat merinding, menangis, atau tertawa...ha..ha..ha .

Pemateri hari ini bukan orang biasa, beliau ketua komunitas guru penggerak angkatan 2. Konsep belajar kamipun pakai alur MERDEKA. Kami diminta menyampaikan tentang menulis fiksi, iya pengalaman gitu. Aku guru penggerak angkatan 4, baru saja selesai mengantongi sertifikatnya di akhir Bulan Desember 2022 lalu. Mazmo panggilan akrabnya, beliaulah yang mengasuh kelas malam ini. Ada pula cerita tentang CV dibuat tulisan di kompasiana, hemm....kreatif aku bergumam dalam hati, coba cek disini seperti arahan Mr. Bams: 

https://s.id/ProfilSudomoSPt

"Guru IPA SMP Negeri 3 Lingsar | Ketua Komunitas Guru Penggerak Lombok Barat | Penulis Buku 'Di Penghujung Pelukan (Mediakita), 'Pahlawan Antikorupsi: Sudah Adil, Kok!' (Funtastic MnC Gramedia), 'Tim Pencari Pesawat Sederhana' (Penerbit ANDI)" Contekkanku.

Bapak/Ibu Guru Hebat... Pada kesempatan malam ini kita akan sama-sama belajar menulis dengan topik sesuai yang sudah disampaikan oleh Mr. Bams, yaitu Kiat Menulis Cerita Fiksi. Iya Kiat yang disampaikan mulai dari diri. Kamipun mengikuti kelas sesuaia rahan Mazmo.

"Mulai dari Diri. Pada alur ini, saya ingin kita bisa berbagi tentang pengalaman Bapak/Ibu dalam menulis cerita fiksi. Bapak/Ibu bisa mengirimkan cerita singkat terkait pengalaman. Bisa pengalaman mengalami kendala memulai menulis cerita fiksi. Bisa juga tantangan yang dihadapi saat menulis cerita fiksi. Bisa juga mungkin pengalaman telah menerbitkan buku fiksi. Silakan Bapak/Ibu ceritakan singkat ke nomor 088809405468. Waktunya sampai 19.30 WIB, ya".

"Bapak/Ibu tidak perlu ragu, ya. Tuliskan saja pengalaman terkait menulis fiksi. Jika memang belum pernah menulis fiksi, tidak apa-apa juga dituliskan belum pernah".

Baik pak. saya Imro'atus Sholihah, asal Jombang Jatim. dalam menulis fiksi saya belum mempunyai pengalaman sama sekali. tapi saya sangat ingin bisa menulis fiksi pak dan disini saya masih bingung ide seperti apa yang bagus dalam menulis fiksi. dan masih bingung juga bagaimana cara membuat fiksi yang baik...Semangat belajar, Bu! InsyaAllah dengan niat dan komitmen kuat merupakan salah satu cara agar bisa menulis fiksi dengan baik.

Hai saya Milma...Menulis fiksi ...ah....saya kadang mencoba  menulis fiksi dsri pengalaman pribadi, temn curhat, dan sebagainya...aku tertarik mengikuti kelas dengan mencoba mengirimkan pernyataan ke Mr. Bams. Baiklah inipun jawabnya:

"Keren, Bu. Ini merupakan salah satu alasan menulis fiksi, menyembunyikan dan menyembuhkan luka. 😅".


Saya Afida dari Sampang,

Saya pernah menulis di FB, cerita fiksi. Namun, saya rasa ceritanya kurang renyah. Di tengah-tengah penulisan ceritanya mbulet, alur maju mundur, campur sari🤭.

Kejelasan watak tokoh bisa diragukan. Bahasa sepertinya kaku..

Hmmmm,,,, belajar lebih giat lagi harus💪💪💪💪

Mazmo menjawab: "Tetap semangat, Bu. Ibu bisa kembali mencari referensi tentang outline/kerangka karangan sebagai strategi menulis fiksi agar cerita tetap pada jalurnya".

Menulis cerita fiksi sangatlah sulit bagi saya. Kesulitan mau memulai dari mana, trus alur ceritanya bagaimana. Karena susah berkhayal berimajinasi akhirnya keinginan menulis fiksi ini masih sekedar cita cita. Beberapa waktu yang lalu sempat tergabung dengan sahabat pena yang berkeinginan menulis buku Antologi fiksi bertemakan Ibu Hebat. Tapi sampai saat ini tulisan itu belum kunjung selesai juga. Bahkan baru dapat satu paragraf. Trus berhenti tidak menemukan ide lagi.

Mazmo lagi menjawab: "Ada baiknya Bapak/Ibu membuat outline/kerangka karangan terlebih dahulu"

"Betul sekali, Bu Endang. Bagaimanapun juga salah satu tips menulis cerita fiksi adalah mengambil tema yang kita sukai dan kuasai".

"Wah! Ternyata luar biasa sekali pengalaman Bapak/Ibu Guru Hebat dalam menulis cerita fiksi. Dari beberapa yang telah masuk, bisa kita garis bawahi terkait adanya niat/komitmen, outline/kerangka karangan, tema, memulai menulis, dll. Dari pengalaman-pengalaman Bapak/Ibu tersebut, selanjutnya mari kita bersama-sama memasuki alur kedua, yaitu Eksplorasi Konsep".

Tahap selanjutnya yaitu Eksplorasi Konsep. Pada alur ini, kami diminta mempelajari secara mandiri materi yang telah disiapkan dalam bentuk cerita pendek. Kami bisa membaca dan membuat catatan/pertanyaan terkait materi yang ingin digali lebih dalam lagi. Kamipun membaca melalui tautan ini https://s.id/MateriSudomo

Kutipan ini aku abadikan di sini ya:

"Bu Ayu pun bertanya, "Emang apa aja, sih, syarat agar bisa menulis fiksi, Pak Mo?"

Aku memberikan penguatan atas pertanyaan Bu Ayu. Setelahnya mulai menjelaskan dengan perlahan-lahan agar mudah dipahami olehnya. Aku menjelaskan bahwa syarat pertama agar bisa menulis fiksi adalah komitmen dan niat kuat untuk menulis. 

"Nah komitmen dan niat ini erat kaitannya sama upaya mempelajari dan menyelesaikan tulisan yang telah dimulai. Gitu," jawabku sambil melemparkan senyum tipis ke arahnya".

bentuk-bentuk cerita fiksi meliputi cerpen, novelet, novela, dan novel. Aku menambahkan bentuk-bentuk lainnya, yaitu fiksimini, flash fiction, dan pentigraf. Guru Bahasa Indonesia itu menganggukkan kepala ketika aku menjelaskan tentang perbedaan semuanya, yaitu tergantung pada jumlah kata. 

Aku kembali tersenyum, "Wow! Penjelasan yang luar biasa, Bu Ayu. Terus kalau unsur-unsur pembangun cerita fiksi yang Bu Ayu tahu apa aja?"


Bu Ayu terlihat mengerutkan keningnya sejenak. Sejurus kemudian dia menggerakkan jemarinya menghitung mulai dari satu. Dia pun menjelaskan unsur pembangun pertama, yaitu tema, alur/plot, penokohan, latar/setting, dan sudut pandang. Setelah dia selesai menjelaskan, aku kemudian menambahkan premis sebagai salah satu unsur pembangun cerita fiksi.


"Premis itu adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat. Premis ini akan memudahkan dalam mengembangkan cerita. Unsur premis, yaitu karakter, tujuan tokoh, rintangan/tantangan, dan resolusi."


"Contoh premis itu gimana, sih, Pak Mo?" tanyanya sambil menatap lekat ke arahku. 


Aku pun memberikan contoh, yaitu seorang penyihir cilik yang harus berjuang menaklukkan penyihir jahat demi ketenangan dunia. Dari contoh premis itu aku pun merangkai tanya kepada Bu Ayu. 


"Nah dari contoh itu, premis cerita film apakah itu?" tanyaku sambil tersenyum. 

"Harry Potter!" jawabnya.


Aku pun menjelaskan mulai dari niat untuk menulis, yaitu motivasi diri untuk memulai dan menyelesaikan tulisan. Tips berikutnya yang aku sampaikan ke Bu Ayu adalah membaca karya fiksi orang lain sebagai referensi. Tidak lupa aku menjelaskan tentang ide dan genre cerita. Terkait dengan ide yang bisa ditemukan melalui imajinasi dan mengasah kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Sedangkan terkait genre cerita, aku menyarankan kepadanya untuk memilih yang disukai dan dikuasai.

Aku pun melanjutkan penjelasan bahwa masih ada tips lainnya, yaitu membuat outline atau kerangka cerita berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita fiksi. Tujuannya adalah agar cerita tidak melebar ke mana-mana. Selain itu, aku juga menjabarkan tentang pentingnya mulai menulis ide yang ada. 

Bagian menulis ini meliputi, membuka cerita dengan baik (dialog, kutipan, kata unik, konflik), melakukan pengenalan tokoh dan latar dengan baik dengan cara memaparkan secara jelas kepada pembaca, menguatkan sisi konflik internal dan eksternal tokoh, menggunakan pertimbangan logis agar tidak cacat logika dan memperkuat imajinasi, memilih susunan kalimat yang pendek dan jelas, memperkuat tulisan dengan pemilihan kata (diksi), dan membuat ending yang baik. 


"Ide dapat kita peroleh dari banyak hal. "Anda mendapatkan ide dari mengkhayal. Anda mendapatkan ide dari rasa bosan. Anda mendapatkan ide setiap saat. Perbedaan penulis dengan orang biasa adalah kita sadar saat kita melakukannya." ~ Neil Gaiman".


Carilah inspirasi dari buku. "Baca, baca, baca. Baca semuanya –sampah, klasik, bagus dan jelek, dan lihat bagaimana mereka melakukannya. Sama seperti tukang kayu yang baru belajar. Baca! Anda akan menyerapnya. Kemudian tulis. Jika bagus, Anda akan mengetahuinya. Jika tidak, lempar saja keluar jendela." ~ William Faulkner.


Quotes ini aku temukan di https://www.republika.co.id/berita/mgm0kt/10-kutipan-inspirasional-pendorong-semangat-menul

Tetap ada kata yang harus diinga..inga...ting.... disini, NIAT dan KONSISTEN! inilah kunci utama bisa menghasilkan tulisan fiksi. Kalau mau tidak ada yang tidak bisa begitu yang pernah saya tahu, meski tidak mudah katakan saja mudah. Belajar bersama akan mengguggah selera menulis fiksi. Menulislah dari yang mudah, dialami nyata, lalu poles dengan bahasa menarik dan mengundang selera pembaca. 

Aku tak tahu tetapi tenang seperti teman Mazmo pada cerita di atas. Kata Bu Sri bunda Kanjeng, menulislah karena akan menemukan jodohnya. So what's? Menulislah dan teruslah menulis.

"Kadang, kita enggan menulis karena takut melakukan kesalahan. "Indahnya menulis adalah Anda tidak harus melakukannya dengan benar saat pertama kali, tidak seperti bedah otak, misalnya." ~ Robert Cormier.

Atau bisa jadi kita berhenti menulis karena kita tidak percaya pada kemampuan kita. Karena itu, kita perlu percaya pada diri kita sendiri. "Percayalah pada dirimu sendiri, karena akan ada masanya dalam bisnis ini (penerbitan) di mana hanya Anda yang bisa melakukannya. Biasanya, penulis dengan ciri khas yang kuat sulit mendapatkan pengakuan pada awal karirnya, karena penulis dengan ciri khas yang kuat kadangkala membuat para editor gugup. Namun pada akhirnya, hanya mereka yang kuat yang bertahan." ~ Jayne Ann Krenz."

Entah mengapa aku tidak bersemangat kali ini....mana semangat menulisku. Belum genap 30 resume, baru menginjak 10 resume kok aku loyo? mimpi mau punya buku? apa? bagaimana bisa terwujud kalau tantangan menulis ini saja sudah tidak berhasil diikuti. Oh no....aku tak mau gagal kali ini. Aku harus berhasil menakhlukkan tantangan ini...aku harus punya buku...biar aku rajin membaca dan mengasah kemmapuan menulisku...sebab sudah banyak yang buktikan mantra Omjay dan lainnya. Ini sudah mantra yang kesepuluh. Harus aku takhlukkan...semangat...Menulis MILMA karena jodohmu sudah menanti....pada suatu hari nanti.

Seperti memasak bubur jawak ini, karena yakin akhirnya buka puasa hari ini mecicipi masakan sendiri yang dikenal dengan "bubur jawo" di daerah kami. Malam ini aku dan suamiku saja di rumah, anak keponakan yang biasa di rumah sedang mengadu nasib ke Jakarta. Memulau pemeriksaan awal persiapan oprasi skoliosis di salah satu rumah sakit  bersama saudara perempuannya yang juga mengalami nasib yang sama. Ini anak adekku yang no 6, tepat di bawahku. Aku anak kelima dari 11 bersaudara. Nasibnya awalnya lebih beruntung dariku, suami sholeh anak lengkap laki-laki dan perempuan, rezeki lancar. Namun Tuhan berkehendak lain, suaminya lebih cepat menghadap Sang Khalik. Kuingat betul waktu itu tanggal 17 Agustus 2018 beliau meninggalkan kami dengan tak terduga. Perjalanan itu, sangat berkesan bagi adiku dan anaknya. Saat sedang safar mengntar anak kembali ke ponpes yang ada di Provinsi Bengkulu dengan jarak tempuh lebih kurang 5 jam perjalanan dari rumahnya. Allah panggil seketika itu, tanpa kompromi dan permisi. Innalillahi....kegembiraan tujuhbelasan mesti berganti duka yang menyayat kami.


Ujian belum berakhir yang dialami adikku. Selain janda beranak tiga, diuji dengan dua anak perempuannya menderita skoliosis. Hari ini aku mengantarnya ke Bandara Fatmawati menuju Jakarta. Sedih katamu? Jawab sendiri ya.....hanya doa yang bisa kuucapkan saat berbuka puasa hari ini, sambil menyatap bubur jawo. Sabar yo dek....pasti ada banyak kemudahan, karena bersama kesulitan ada banyak kemudahan...begitu Allah memberikan pesan cintanya kepada kita semua.

Link materi di youtube: https://www.youtube.com/watch?v=dXX9RWxT_u8

Lengkap ada di sini.







Buatlah cerita fiksi terbaikmu hari ini, himbauannya kepada kami semua.


Terima kasiih Mazmo, Mr. Bams, Omjay, Om dail, dan tim solid lainnya. Semoga ini wasilah aku bisa berada di antara orang sukses yang juga kecipratan bisa menulis...aamiin.....ya Rabbul'alamiiin....

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PELUANG KEJADIAN MAJEMUK

WISATA MATEMATIKA

SI BUDI BERTANYA tentang MODUL AJAR