TIPS PROMOSI BUKU
Buku beliau tentang menulis adalah UKTUB; Panduan Menulis Buku
dalam 180 hari. Ini buku panduan menulis dari A sampai Z. Beliau menyarankan untuk memiliki buku ini, karena ada 150an alamat penerbit yang bisa
dikirimi naskah, anggota IKAPI.
Buku ini menjadi materi pembelajaran DIKLAT MENULIS yang
beliau adakan selama pandemi ini. Alhamdulillah, sebagai trainer, beliau biasanya
keliling ke berbagai tempat di Indonesia untuk menyebarkan semangat Man Jadda
Wajada. Dan selama pandemi, beliau melakukannya secara online.
Beliau punya 4 hobi; mengajar, menulis, jalan-jalan, dan
makan. Dari dulu Beliau berpikir bagaimana bisa menjalankan 4 hal ini secara
bersamaan. Alhamdulillah, sebagai trainer, keempat hal ini bisa Beliau lakukan
hingga sekarang. Salah satu impian Beliau adalah bisa keliling ke 34 Provinsi
se-Indonesia. Alhamdulillah, Beliau sampai sekarang baru keliling ke 33
Provinsi. Kurang 1 provinsi lagi, yaitu Papua. Mohon doanya, tahun ini Beliau
bisa khatam keliling Indonesia. Siapa tahu dengan Beliau sharing di sini, habis
ini ada teman-teman yang dari Papua berkenan mengundang Beliau, hehehehe….
Belum apa-apa udah jualan aja.
Beliau menceritakan buku terlaris kedua adalah Ketika Sukses Berawal Dari
Pesantren. Ini adalah buku motivasi khusus buat santri dan santriwati. Menjadi
laris karena memang Beliau sebarkan bersama pelatihan motivasi untuk para
santri dan santriwati seluruh Indonesia. Bagi rekan-rekan guru yang berasal
dari lingkungan pesantren, boleh kita ngobrol lebih jauh. Siapa tahu ada yang
ingin mengadakan seminar motivasi di pesantrennya.
Kalau di pesantren, materi pelatihan Beliau umumnya ada dua;
seminar motivasi dan pelatihan menulis buku. Seminar motivasi untuk seluruh
santri agar betah di pesantren, punya impian besar, lebih menghormati guru dan
orang tua. Untuk pelatihan menulis, biasanya Beliau buat teorinya tidak terlalu
banyak, lalu Beliau buat praktik menulis. Hasil tulisan para santri diketik di
komputer, lalu kita jadikan sebagai buku antologi.
Selain itu, buku terbaru Beliau adalah The Power of Man
Jadda Wajada. Semacam penyempurnaan dari Man Jadda Wajada seri pertama. Buku
untuk guru adalah Guru Hebat Man Jadda Wajada.
Beliau akan share malam ini tentang Strategi Pemasaran Buku,
yang Beliau ambil dari buku Beliau UKTUB: Panduan Menulis buku dalam 180 hari.
Apa saja Strategi Promosi
Buku:
Namun sebelumnya perlu menjawab: Apa Itu Promosi Buku?
Promosi adalah cara kita memberikan informasi tentang produk
kepada konsumen agar mereka tertarik dan mau membeli produk kita. Promosi buku
adalah cara kita mengenalkan buku yang kita miliki kepada audiens kita agar
mereka tertarik dan mau membeli.
Mengapa Promosi Buku Itu Penting?
Promosi buku itu penting karena sebagus apapun buku kita
kalau konsumen atau audiens tidak mengetahui produk kita, maka mereka tidak
akan tertarik, apalagi mau membeli buku kita.
Beberapa tujuan dari promosi buku adalah:
1. Membuat audiens mengenal (tahu) buku kita.
2. Membangkitkan kebutuhan konsumen untuk membeli buku kita.
Bagaimana caranya yang tadinya mereka tidak butuh, tetapi setelah kita
promosikan menjadi butuh.
3. Meyakinkan konsumen untuk membeli buku.
4. Mengharapkan konsumen agar mau merekomendasikan buku kita
kepada orang lain.
Tujuh Program Promosi Buku?
Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis.
Beberapa program promosi yang bisa dilakukan, yaitu:
Pertama, Launching Buku.
Adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula,
masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit
maupun penulis. Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa
penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena
itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku. Kalau di Gramedia,
di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa
memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku
Gramedia.
Sekarang ini program launching buku semakin mudah. Dengan
adanya Media Sosial, kita bisa melakukan program launching buku ini bahkan dari
rumah. Bisa melalui FB, IG, ataupun Youtube. Buat saja program
LAUNCHING BUKU, live di FB, IG, atau Youtube. Undang kawan-kawan kita. Ajak
mereka berpartisipasi. Launching buku kalau perlu setiap bulan. Kan ngga harus
sekali. Bulan ini Launching Pertama, Bulan depan Launching kedua, ketiga, dan
seterusnya. Kalau setiap bulan kita launching buku kita, setahun kita sudah 12
kali launching buku. Keren, kan?
Kedua, Bedah Buku.
Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku
kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita
menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan,
perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya. Pokoknya, di
semua tempat dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun
yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya
digital. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload
di Medsos acara kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita.
Sekali lagi, yang lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku
secara online. Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama
kita. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya.
Ketiga, Seminar Atau Pelatihan
Lakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku
kita. Kalau Beliau bukunya motivasi dan menulis. Maka Beliau secara berkala
menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan
menulis. Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan
gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan
secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline,
laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara
online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.
Keempat, Membangun Komunitas
Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita
sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita
tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas
guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice
Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas
bahasa.
Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga
memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku. Beliau sendiri membangun
banyak komunitas, ada komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan
sebagainya. Semua komunitas itu ada bukunya. Beliau share materi-materi yang
ada di buku secara berkala, biasanya seminggu sekali, sehingga anggota
komunitasi ini mendapatkan manfaat. Biasanya Beliau bentuk di WA
Grup. Sesekali seminar melalui Zoom.
Kelima, membangun jaringan reseller.
Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita
dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi
dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%,
kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi
mereka untuk menjual. Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya
dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu,
berbagai produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita
menjual buku. Beliau juga sedang membangun jaringan reseller ini.
Belum banyak, baru sekitar 100an orang. InsyaAllah akan terus bertambah.
Keenam, jualan di marketplace.
Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak,
Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi
dan distribusi kita. Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada.
Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku
kita, bisa ditemukan.
Ketujuh, memanfaatkan media sosial (Medsos) untuk promosi
buku.
Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan
memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema
buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis.
Dan jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru
selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka
merasa ada manfaat menjadi followers kita. Sharing-sharing apa saja, kalau
perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan
semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita
dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.
Jadi, pada dasarnya kita ini memengaruhi orang agar mereka
mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan memang, membaca akan banyak
membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan. Dengan
bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca, maka akan memudahkan kita dalam
proses menjual buku.
Kelima, Membangun Jaringan Reseller
Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita
dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi
dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%,
kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi
mereka untuk menjual. Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya
dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu,
berbagai produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita
menjual buku. Beliau juga sedang membangun jaringan reseller ini. Belum banyak,
baru sekitar 100an orang. InsyaAllah akan terus bertambah.
Keenam, Jualan Di Marketplace
Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak,
Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi
dan distribusi kita. Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada.
Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku
kita, bisa ditemukan.
Ketujuh, Memanfaatkan Media Sosial (Medsos) Untuk Promosi
Buku.
Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan
memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema
buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis.
Dan jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru
selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga
mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita.
Sharing-sharing apa saja, kalau perlu sesuai dengan
kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan
dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita dalam proses
memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku. Jadi, pada dasarnya kita ini
memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan
memang, membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam
mengambil keputusan.
Komentar
Posting Komentar