Mimpi Menjadi Penulis Nangkring di Penerbit Mayor

 KBMN 28

Flayer H-26
Sumber: KBMN gelombang 28

Resume pertemuan ke-26

Gelombang 28

Judul : Mimpi Menjadi Penulis Nangkring di Penerbit Mayor

Tema: Menjadi Penulis Buku Mayor

Narasumber: Joko Irawan Mumpuni

Moderator: Raliyanti


Hai jumpa lagi bersama Milma, kita sudah memasuki pertemuan ke - 26, wow sebentar lagi tantangan meresume ke-30 akan aku takhlukkan, semoga tidak ada kendala...aaamiiin...ibarat puasa ramadhan ini sudah hampir memasuki malam lailatul qodar.

Malam ini malam yang bahagia, penuh harap mendapat ilmu tentang menajdi penulis buku mayor. Apakah yang harus dilakukan? bagaimana caranya? dengan siapa? dimana? kapan? mengapa perlu?

Sekian banyak gumpalan pertanyaan mengawan di kepalaku sore ini. Semoga akan terjawab dan endingnya bisa ikut menjadi penulis buku mayor...aaamiiin...tidak salah memimpikannya barangkali akan diwujudkan secepatnya.




Beliau memulai dengan kalimat ini: Setiap penulis mempunyai impian kalau bukunya bisa diterbitkan oleh PENERBIT MAYOR.

Karena tidak banyak jumlah PENERBIT MAYOR DI INDONESIA. Menjadi penerbit mayor memiliki kriteria yang tidak mungkin dpt diraih dalam waktunpendek, tetapi bisa sampai puluhan tahun.

Syarat menjadi penerbit mayor salah satunya adalah harus sudah memiliki judul terbitan buku puluhan ribu judul dan tiap tahunnya harus menerbitkan ratusan judul secara konsiaten.

Inilah pendahuluan yang dikawal oleh moderator Mbak Raliyanti bersama narasumber yang mumpuni di bidangnya yaitu penerbitan buku khusus penerbit Andi. Ia beliau direkturnya.


Pengertian penerbit adalah  Industri kreatif yang didalamnya ada kolabarasi insan2 kreatif : Penulis, Editor, Layouter, Ilustrator dan desain grafis..

Hal ini adalah bagian dari industri kreatif penerbitan cetak, saat ini dan mendatang akan bertambah insan2 kreatif bidang lain yang akan bergabung seiring dengan perkembangan dunia penerbitan yang kini sudah mengarah pada Publisher 5,0. yang memanfaatkan teknologi IT untuk menerbitkan karya2 kreatif.

Terdapat jenis2 buku didunia ini, biasanya klasifikasi jenis buku digambar dengan grafis yang mirip sirip ikan seperti ini:





Dua kategori besar jenis buku adalah buku Teks (buku sekolah-kampus) dan buku Non Teks (buku-buku populer). Buku sekolah disebut buku pelajaran sedangkan kampus disebuat buku Perti (perguruan tinggi). Buku Nonteks  dibagi dua lagi menjadi buku Fiski dan Non Fiksi. Sehingga grafisnya akan tergambar seperti ini:


Buku Perguruan tinggi dibagi dua lagi menjadi buku Eksak dan Non Eksak. 

Perhatikan gambar berikut:


Coba lihat dan amati dengan jeli grafik2 tersebut, kata beliau. Ia jika diamati buku fiksi paling tinggi diminati.

Itulah gambaran perbukuan di Indonesia yang dapat teman2 pakai sebagai dasar atau inspirasi penulisan buku.

Sekarang mari kita lihat contoh2 buku yang telah terbit: ada yang bukunya diterbitkan ditulis penulis sendiri, adapula yang keroyokan baik perorangan maupun atas nama lembaga.


Beliau berharap kami ada di level atas setelah mengikuti kegiatan ini,,,,aaamiiin ya Allah....




Gambar yang telah menjadi sederhana ya..😀

Tingkat literasi bangsa ini sampai saat ini masih banyak dikeluhkan banyak pihak akibat rendahnya tingkat litersai dibanding negara lain sekawasan. Inilah sebabnya:


Salah satu cirinya adalah mudah percaya pada HOAX atau berita bohong..selanjutnya kita akan segera masuk dalam bahsan bagaimana proses penerbitan mulai dari  memasukan/mengirinmkan naskah buku ke penerbit hingga buku itu terbit dan beredar. inilah gambarnya.. rumit ya..


Setelah teman2 tahu proses bagaimana naskah buku dari awal sampai beredar dipasaran, kita saatnya mengetahui  Penerbit yang baik dan Penerbit yang perlu diwaspadai.. berikut point2 nya..

Tips memilihh penerbit yang baik diawali dari visi dan misi yang jelas, memiliki pengalaman penerbitan, jaringan pemasaran, percetakkan sendiri, keberanian mencetak jumlah eksemplar, kejujuran dalam pembayaran royalti.


Tibalah saatnya beliau membahas tentang benefit menulis. Mengapa kita harus menulis? Apa sih yang didapatkan ketika penulis tersebut sudah berhasil menerbitkan buku secara profesional dan diterbitkan oleh penerbit yang bereputasi.. ini yang akan didapatkan:


Selain kepuasan, reputasi, ternyata akan emmabntu karier kita berkembang dan yang terakhir adalah mendapat cuan. Menarikan... ada loh penulis di penerbit ANDI yg secara rutin tiap 6 bulan  sekali menerima royalty sampai ratusan juta rupiah secara rutin..

Lalu apa kriteria bisa masuk pada penerbit ANdi  yang notebene lebih dari 500 eksemplar naskah masuk dan hanya 50 naskah diterbitn. Apa rahasianya?


Ya...paling tidak tema harus populer, lebih keren lagi kalau penulis dan temanya pupoler. Ini pasti dilirik oleh penerbit mayor.

Sekarang ada yang bertanya 'lalu apa yang dimaksud dengan tema populer bagaimana cara menilainya?'tentunya jawabnya dengan data. Salah satu data yang kami pakai adalah trend dari google trend. contohnya: Batu akik, apakah masih populer sekarang?

Beliau mencontohkan google trend tentang tema batu akik, ternyata sudah tidak booming lagi. Jadi kalau kirim naskah tentang ini ya pasti tidak diterima oleh penerbit mayor.  Jadi perhatikan yang lagi trend dan berlangsung secara kontinu itu akan menambah peluang diterima naskah buku yang dibuat.


Dari hasil riset di google ternd ini membantu penulis menemukan judul dan ide untuk membuat naskah buku. Buku yang seperti apa yang akan dibuatnya. Lalu bagaimana dengan teman menulis yang cerdas ini:

Kalau tadi kita telah bahas bagaimana menegetahui tema2 yang menarik, sekarang tibalah saatnya membahas tentang bagaimana cara penerbit mengukur reputasi penulis?. Semua pasti pakai data. Dalam hal ini penerbit memakai data salah satunya dari Google Scholer/Cendekia. 

Bagaimana dengan hasilnya bila nama teman2 dimasukan di google scholar? Penerbit ANDI memiliki syarat minimal jumlah sitasi 2000 agar nasakah bisa diterima. WOW....mana mungkin aku bisa? no..no..aku harus percaya diri bisa...dan bisa.....

Lalu bagiamana caranya? selalu ada cara dipermudah untuk itu apalagi sudah masuk kelas KBMN.

Reputasi penulis ternyata sangat berpengaruh ya. Maka ketika Prof.Eko Indrajit ada program nulis bareng dengan guru, semua Penerbit Andi terima. Mengapa? Disana tercantum nama Prof.EkoJi sebagai salah satu penulisnya.

Bagaimana cara menentukan jumlah cetak atau oplah. Perhatikan gambar berikut ini ada 4 kwadran:

Penerbit akan sangat berhati hati jika ada buku-buku yang bertema memiliki Pasar sempit dan Lifecicly pendek, namun penerbit akan senang dengan tema2 buku yang memiliki LifeCycle panjang dan market lebar.

Masalah Selingkung ini juga banyak ditanyakan 'Penerbit bapak pakai kga selingkung apa?'jawabnya kami pakai gaya selingkung apapun yang dipakai penulis:

Salah satu buku yang pakai selingkung Vancouver Style.


Lalu apakah Anda termasuk penulis yang idealis atau industrialis? inilah ciri2nya masing2 kelompok:




Mana yang lebih baik? dua-duanya baik bagi penerbit. Sehingga penerbit akan memakai kombinasinya. Penerbit akan tetap memeprhatikan hal penitng yaitu kebutuhan pasar, terbuka atas masukan orang lain, berpendirian kokoh, tetap memperhatikan kualitas, keseimbangan anatara kesempurnaan karya dan produktifitas.


Beliau juga menyampaikan level materi dan lebar pasar dengan gambaran sebagai berikut: beginner, intermediat, dan advance.

lalu beliau menutup materi dengan mengutip kata berikut:



Katakan pada Dilan yang berat itu bukan  rindu tetapi menulis buku. biarlah aku yang menanggungnya...


Demikian resume malam ini....kita sambung lagi ya...

Sekian dan terima kasih. Terima kasih kepada Omjay dan TSO, terima kasih narsum dan modertor malam ini....semoga kelas ini menjadikan kami lebih berkualitas dan mumpuni di dunia kepenulisan serta buku diterbitkan oleh penerbit Mayor...serta laku di pasaran atau market buku..jadi best seller dan menginspirasi banyak orang.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PELUANG KEJADIAN MAJEMUK

WISATA MATEMATIKA

SI BUDI BERTANYA tentang MODUL AJAR